Selasa, 04 Juni 2013

Friendster dan Cinta Pertamaku

Seperti hari-hari biasanya, Siela, seorang siswi kelas 3 SMP yang baru saja pulang sekolah dengan dua orang sahabatnya yang bernama Rafi dan Selly. Dikarenakan hari itu tidak ada pelajaran tambahan di sekolahnya, mereka semua pun bergegas pulang. Siela adalah seorang anak tunggal dari kedua orangtua nya. Sehingga dia pun menjadi anak yang sangat manja dan tidak mandiri. Apa yang dia inginkan pun harus selalu dipenuhi oleh orangtuanya.
Sesampainya dirumah, dia langsung berganti pakaian dan istirahat sejenak di kamarnya yang penuh dengan nuansa merah muda. Karena tidak tahu apa yang akan dilakukan nya, dia pun iseng membuka friendster. Dimana pada masa itu, friendster adalah jejaring sosial yang sedang ng-trend dikalangan anak remaja. Setelah dia log in, ternyata ada yang meminta pertemanan dengannya. Namanya Slamet Raharjo. Dalam hati Siela berkata “siapa nih, namanya gak banget deh. Tapi ganteng juga sih. Approve aja deh :p”.
Setelah pertemanan diterima, mereka pun saling balas membalas pesan. Basa basi selayaknya orang yang baru saja berkenalan. Sampai mereka pun merasa sudah dekat dan saling bertukar nomer telvon. Ternyata setelah bertukar nomer telvon, kami pun makin dekat. Cowok yang dikenalnya lewat jejaring sosial itu hampir setiap hari sms Siela. Pagi, siang sore mereka smsan seakan waktunya hanya untuk Siela. Siela pun merasa senang dekat dengannya, dan ternyata cowok yang sedang dekat dengannya itu adalah kakak kelas Siela ketika dia duduk di kelas 1 SMP. “Bogor memang sempit ya ? haha” ujarnya dalam hati. Setelah hampir sebulan mereka saling smsan dan berteman, akhirnya cowok itu mengajak Siela bertemu. Siela sangat senang ketika dia diajak bertemu dengan cowok itu. Tapi Siela pun bingung, canggung dan malu. Karena sebelumnya dia tidak pernah janjian untuk bertemu dengan seorang cowok yang baru saja dikenalnya. Karena dia tidak berani sendiri, akhirnya Siela mengajak teman-temannya umtuk bertemu cowok itu.
 Setelah Siela dan teman-temannya datang di tempat yang telah di janjikan sebelumnya, Siela pun sabar menunggu kedatangannya. 2 jam berlalu akhirnya dia pun datang, senang dan bingung pun dirasakan Siela. “apa yang harus aku lakukan ? apa yang harus aku bicarakan ? oh my god, dia datang menghampiriku” ujar Siela kepada teman-temannya. Dan tanpa rasa malu, cowok itu langsung duduk tepat di samping Siela. Dan mulailah Siela, teman-temannya dan cowok itu bercanda dan saling mengejek. Sesekali mereka berdua pun mengobrol dengan perasaan Siela yang deg-degan dan sedikit canggung. Setelah beberapa jam mereka menghabiskan waktu bersama, akhirnya mereka pulang dan cowok itu mengantar Siela pulang.
Hari itu adalah tanggal 9 April 2009 dimana pada hari itu seluruh masyarakat Indonesia melakukan pemilihan umum untuk memilih presiden baru. Sesampainya dirumah siela, dia tidak langsung masuk kedalam rumah. Seakan belum cukup waktu yang telah dihabiskan bersama tadi, mereka pun saling bercanda dan mengobrol. Dan sesekali cowok itu menggombali siela yang membuatnya menjadi malu. Setengah jam berlalu, tiba-tiba cowok itu mengeluarkan suatu kalimat yang membuat Siela sangat kaget. “aku tuh suka sama kamu, kamu mau ga jadi pacar aku ?” kalimat itulah yang keluar dari mulut Rio, cowok yang sedang berhadapan dengannya saat ini. Kaget, bingung, senang, malu, itu yang dirasakan Siela saat ini. Untuk pertama kalinya dia ditembak langsung oleh seorang cowok. Walaupun sebelumnya Siela sudah sempat berpacaran 2 kali, tapi tidak pernah ada yang lama. Yaaaa, paling lama mungkin hanya bertahan satu minggu. Tapi yang dirasakan Siela saat ini  sangat tidak seperti biasanya. Ketika Rio menembak Siela, dia pun tidak langsung menjawab pertanyaannya itu. Cukup lama Siela berfikir jawaban apa yang akan diberikan kepadanya. Setengah jam berlalu akhirnya Siela menjawab pertanyaan yang diberikan Rio. Dengan perasaan malu-malu, Siela pun menjawab “ya”. Ya ! dia menerima Rio sebagai pacarnya. Betapa senang dan lega Rio ternyata Siela menerimanya sebagai pacarnya. Dan ternyata daritadi selama mereka berbincang Rio merekam semua percakapan mereka dari awal Rio menembak Siela sampai menerimanya.
Keesokan harinya setelah Siela menjadi pacar Rio kita semakin dekat dan dekat. Saling terbuka membicarakan tentang apa yang di lakukanya pada hari itu. Dari aku bangun tidur, setelah aku membuka mata pun dia sudah mengirimkan SMS selamat pagi untuk aku. Senang rasanya ketika membuka mata sudah di buat melayang perasaanku oleh semua kata katanya. Akupun tak tahu itu semua pujian untukku atau hanya sebuah gombal yang biasa dilakukan oleh pria lain.
Suatu saat aku di jemput olehnya di depan sekolahku. Dengan motor retro kesayanganya, aku pun di antar sampai ke rumah tanteku. Disepanjang perjalanan kita bercerita, bercanda dan saling ledek ledekan seakan dunia ini hanya milik kita berdua saja. Sesampainya di rumah aku pun membuka friendsterku. Ternyata Rio mengirimi aku banyak pesan yang begitu banyak kata kata puitis sehingga aku merasa senang membacanya. Setelah membacanya aku pun membalasnya dengan cepat berharapa pada saat itu juga dia sedang membuka friendsternya. Ternyata benar saja, tidak lama hanya sekitar 5 menit dia pun sudah membalas pesanku. Hingga di home screen friendsterku pun penuh dengan percakapan kita berdua.
Sebulan 3 bulan kita berpacaran, tidak pernah ada masalah yang diributkan. Hubungan kita selalu baik-baik saja dan tidah pernah bertengkar. Tapi setelah 4 bulan 5 bulan, hampir setiap hari kita bertengkar. Tidak tahu apa yang kita peributkan. Sampai hubungan kita sudah jalan 6 bulan, Siela memutuskan untuk putus dengan Rio karena suatu hal yang membuat Siela merasa sangat sakit hati. Rio selingkuh !! Siela sangat tidak menyangka Rio melakukan hal itu. Rio adalah cinta pertama bagi Siela, jadi dia sangat percaya sekali kepada Rio. Ketika itu seharusnya kita bertemu tepatnya hari sabtu karena sekolahku memang libur setiap hari itu maka kita sempatkan untuk bertemu. Namun hari itu tidak seperti biasanya. Kebetulan Rio 2 tahun lebih tua di banding aku, dia yang sudah SMA kelas 3 dan saya yang masih SMA kelas 1. Jadi, dia dengan teman sekolahnya sedang sibuk mempersiapkan untuk membuat buku tahunan. Jam 2 seharusnya kita bertemu di Botani berniat untuk menonton film di XX1 pukul 15.00. Setelah pukul 14.05 saya sudah sampai di Botani Square. Aku telvon Rio namun dia pun tak menjawab telvonku. Aku berkali kali SMS dia pun sama sekali tidak membalas. Aku pun semakin kesal sendiri dibuatnya. Sampai jam 3 pun dia belum membalas semua SMSku.  Akhirnya aku menelvon saudaraku sambil menangis. Saudaraku pun kaget dan sangat khawatir mendengarnya karena aku sambil menangis sewaktu menelvon. Kebetualan saudaraku pun tidak jauh dari aku, dia berada di Plasa Ekalokasari yg hanya berjarak sekitar 500m. Aku pun mernghampiri saudara aku. Kita bertemu di Food Court Elos dan ternyata saudara aku pun sedang bersama wanita. Dan usut punya usut ternyata wanita itu adalah  mantan pacarku. Setelah itu aku di nasehati untuk mengikhlaskan kepergianya dan mencari Pria yang lebih baik dari dia. Karena menurut saudaraku itu, dia tidaklah pantas untuk aku miliki. Namun cinta ini begitu besar untuk di lupakan. Begitu banyak kisah yang telah kita lewati bersama mungkin butuh waktu untuk Siela dapat mengikhlaskan itu semua. Walaupun awalnya Rio sebenarnya tidak mau diputuskan Siela. Tapi Siela tetap kokoh pada pendiriannya. Dan mengikuti apa yang di nasehatkan oleh saudaranya tersebut.
Setelah 1 tahun lebih kita berpisah, aku mungkin sudah terbiasa dengan kehilangan dirinya di setiap hariku. Walau terkadang masih ada bayang semu yang menemani kesendirianku. Tiba tiba rasa sedikit kesal namun senang di SMS dia karena dia masih mau menghubungiku aku yang telah memutuskanya secara sepihak 1 tahun yg lalu. Memang setelah kepergian ia dari hatiku, aku tidak pernah menemukan hati yang cocok kepada pria lain. Aku belum bisa merasa nyaman dengan Pria lain. Walau teman teman ku pun telah menawariku pria lain untuk di jadikan pacar namun aku belum bisa menggantikan posisinya di hatiku. Karena sesungguhnya aku masih menyayangi dirinya. Mungkin perpisahanku pada waktu itu karena aku terlalu emosi sehingga aku tidak berfikir panjang sampai-sampai memutuskan hubungan dengan dirinya secara sepihak. Mungkin inilah saatnya yg tepat untuk memulai hubungan dari awal dengan dirinya. Dia menelvoni ku tiap malam. Menyanyikan lagu dengan menggunakan gitar di telvon walau dengan suara yang pas-pasan dan kurang merdu untuk di dengar. Namun aku sangat menghargai usahanya untuk menghiburku. Setelah lama berhubungan kembali, akhirnya dia mengajakku balikan. Dan tanpa pikir panjang, aku pun menerimanya untuk menjadi miliknya dan menjadi  pacarnya kembali. Terlintas di benakku, bahwa kata orang cinta pertama itu mempunyai keajaiban yang tidak bisa dimiliki oleh cinta ke 2 maupun cinta ke 3. Karena keajaiban cinta tidak mengenal waktu dan tempat, namun hanya mengenal sebuah pasangan. Hanya aku dan kamu
catatan : di angkat dari kisah nyata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar