Senin, 06 Mei 2013

Pengertian Pantun


Pantun merupakan wujud puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua ( pola ab-ab ), serta umumnya, setiap baris terdiri atas empat pengucapan. dua baris pertama dimaksud sampiran ( pembayang ), namun dua baris selanjutnya dimaksud isi pantun. ada dua pendapat perihal interaksi pada sampiran serta isi pantun. pendapat pertama dikemukakan oleh h. c. klinkert pada th. 1868 yang sebutkan bahwa, pada sampiran serta isi ada interaksi arti. pendapat ini dipertegas kembali oleh pijnappel pada th. 1883 yang menyebutkan bahwa, interaksi pada keduanya bukan sekedar di dalam tataran arti, namun juga bunyi.
Dapat dikatakan misalnya sampiran sebetulnya berkhayal isi pantun. pendapat ini dibantah oleh van ophuysen yag menyebutkan bahwa, percuma melacak interaksi pada sampiran serta isi pantun. menurut dia, yang nampak pertama kali dibenak seseorang merupakan isi, baru lantas dicari cerita lucu sampirannya biar bersajak. di dalam perubahannya, hooykas lantas menggabungkan dua pendapat ini atakan bahwa, pada pantun yang baik, ada interaksi arti tersembunyi di dalam sampiran, namun pada pantun yang kurang baik, interaksi tersebut cuman cuma untuk kepentingan persamaan bunyi.
Pendapat hooykas ini searah dengan pendapat dr. ( hc ) tenas effendy yang menyebut pantun yang baik dengan sebutan pantun sempurna/penuh, serta pantun yang kurang baik dengan sebutan pantun gak penuh/tak prima. gara-gara sampiran serta isi saling mempunyai kandungan arti yang di dalam ( di isi ), maka lantas dikatakan, “sampiran mampu jadi isi, serta isi mampu jadi sampiran. ”
Di dalam kehidupan penduduk melayu sehari-hari, 
pantun jenaka ialah tipe sastra lisan yang amat popular. pemakaiannya nyaris merata di tiap tiap kelompok umur : tua-muda, laki-laki-perempuan, kaya miskin, pejabat-rakyat biasa dst. di dalam prkatiknya, pantun ini diklasifikasi ke di dalam lebih dari satu tipe yakni : pantun nasihat, pantun berkasih sayang, pantun keadaan hati, pantun pembangkit dorongan, pantun kerendahan hati, pantun pujian, pantun teka-teki, pantun pada wanita, serta pantun jenaka.
Pantun juga memiliki fungsi sebagai wujud hubungan yang saling berbalas, baik itu dikerjakan pada keadaan resmi atau informal. pantun pada penduduk melayu mengalir menurut tema apa yang sedang diperbincangkan. saat seseorang mulai berikan pantun, maka kawan yang lain berbalas dengan terus memelihara tali percakapan. di dalam hubungan pantun berbalas ini berlatar belakang pada keadaan resmi atau keadaan informal. pada keadaan resmi semisal saat meminang atau juga buka sesuatu pidato, namun pada keadaan informal layaknya percakapan antar kawan sebaya.
Pantun lucu merupakan genre sastra tradisional yang amat dinamis, gara-gara mampu diperlukan pada keadaan apa pun. sebagaimana dikatakan bahwa :
“di mana orang berkampung disana pantun bersambung. dimana ada nikah kawin disana pantun dijalin. dimana orang berunding di sana pantun bergandeng. di mana orang bermufakat di sana pantun diangkat. dimana ada rutinitas di sebut, di sana pantun diulang. dimana rutinitas di kaji di sana pantun dilepas”.

# Pantun 
merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas 4 baris, memiliki rima (persamaan bunyi) dengan baris pertama dan edua merupakan sampiran dan baris ketiga dan ke empat merupakan isi

Contoh:

Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Biarlah mati kita bersama
Satu kubur kita berdua
(Roro Mendut, 1968)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar