Rabu, 06 Maret 2013

Wisata alam Gunung Papandayan


Gunung Papandayan adalah gunung api yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat  tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Di Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Keindahan gunung papadayan sudah tidak diragukan sekali, karena memang begitu indah pesona alam yang disajikan ditempat ini. Setiap langkah yang kita tempuh, setiap tikungan yang saya lewati apa yang saya lihat itu begitu indah. Mungkin untuk para pencinta alam Gunung Papandayan merupakan gunung favorit di Jawa Barat setelah Gunung Gede Pangrango, dan apalagi medannya tidak terlalu sulit untuk para pendaki baru. Gunung Papandayan dapat dijadikan sebagai tempat untuk melatih fisik yang bagus.
                Tepat tanggal 14 februari 2013 saya dan teman teman kampus saya di Universitas Gunadarma angkatan 2010 berngkat ke Garut utuk mendaki gunung papandayan ini, karena berhubung kita yang suka mendaki gunung pada bulan januari, febuari, maret. Hamper beberapa gunung ditututp dikarenakan adanya pembersihan jalur dan kebetulan juga ini musim hujan. Namun Gunung Papandayan masih tetap buka jadi ini pilihan yang tetap untuk tetap mendaki di bulan bulan tersebut. Dalam pendakian kali ini kita berjumlah 32 orang yang terdiri dari 31 pria dan 1 wanita, jadi untuk mempermudah diperjalanan kita lebih mementingkan kebersamaan. Jadi ditetapkanlah setelah sampai Garut kita untuk mencarter kendaraan, karena kalau tidak dengan jumlah kita yang sebanyak ini akan sulit untuk mengaturnya, berikut rincian perjalanan dengan harganya.

Rincian perjalanan :

-        Terminal kampung rambutan – Garut (Terminal Guntur) = Rp 31.000,00 , 5 jam
-        Terminal Guntur – Pertigaan Cisarupan (menggunakan truk) = Rp 10.000,00 , 1 jam
-        Pertigaan Cisarupan – Camp david (menggunakan mobil bak) = Rp 10.000,00 , 30 menit
-        Simaksi = Rp 2.000,00 permalam





Start Point, Camp David
Start point, yaitu tempat awal kita mulai menuju ke tempat tujuan dengan cara melangkah di camp david. Disini banyak sekali warung dan ada WC juga, jadi kita bias beristirahat dengan tenang dan nyaman. Dari tempat ini pun pemandangan sudah terlihat indah, apalagi nanti pas kita sudah ditempat wisatanya. Perjalananpun akhirnya di mulai. Dari sini kita bertujuan ke Pondok Saladah, disanalah nanti kita akan membuat tenda. Pondok Saladah merupakan tempat kemah yang bagus, dengan pemandangan yang sungguh spektakular dan juga ditempat ini terdapat bunga bunga abadi atau yang bahasa lainya di sebut bunga Edelweis, jadi kapan lagi kan bisa tidur diantara bunga bunga abadi ini. Perjalan hanya sekitar 2 jam, dengan jalan standar. Namun apabila anda kesini saya yakin anda tidak akan sampai dengan 2 jam, karena setiap perjalanan menuju pondok saladah sungguh menyenangkan. Anda akan dimanjakan dengan pemandangan kawah yang indah. Apabila anda penggemar photography maka anda sangat saya sarankan untuk berfoto foto. Banyak sekali spot spot indah yang terdapat di perjalanan di kawah, justru anda akan sangat menyesal apabila tidak mengabadikanya. Saya sarankan apabila anda sedang berjalan didekat kawah untuk mengenakan masker, slayer atau buff untuk melindungi pernafasan anda. Bau belerang yang sangat menyengat akan hadir di beberapa titik soalnya. Sampai di suatu titik dimana ada percabangan jalan. Jadi untuk menuju Pondok saladah yaitu ada 2 jalur. Ada yang bisa langsung menuju pondok saladah dengan medanya jalan setapak dan jalanya sangat jelas, atau melalui jalur yang melewati hutan mati.






 Foto. Jalur Kawah

           Disini saya anjurkan untuk melewati jalur hutan mati. Karena jarang sekali pemandangan seperti ini di gunung gunung lainya. Mungkin daya tarik terbesar di Gunung Papandayan ini adalah keindahan Hutan Matinya. Walau memang jalurnya menanjak, namun setelah anda melewati tanjakan itu rasa capek haus sekalipun hilang sekejap, karena memang terbayar capeknya. Dimana di Hutan Mati ini tempat yang dimana pernah terjadi letusan lahar yang mengakibatkan pohon pohon yang ada disana terbakar. Jadi yang dapat kita lihat hanyalah seperti Pohon kering warna hitam yang terbakar. Atau bisa dikatakan seperti kayu bakar namun masih kuat tegak berdiri. Tempat ini sering juga dijadikan the best spot untuk berfoto foto ria, bahkan ada pula yang melakukan foto pre wed disini.







Foto. Hutan Mati
                Setelah puas di hutan mati akhirnya kita menuju pondok saladah, tidak jauh dari tempat ini, dan bagusnya jalur menuju ke pondok saladah dari hutan mati itu landai landai sajah, hanya waktu kurang lebih 15mnt akhirnya kita sampai dan membuat tenda disana, sepeerti halaman yang sangat luas tempat ini sungguh mengagumkan sekali, dengan pemandangan puncak Gunung Papandayan dan Hutan mati dan nilai lebihnya juga disini kita sudah dapat melihat bunga Edelweis yang begitu indah. Kita akhirnya beristirahat dahulu dengan memasak untuk kita makan siang. Menu siang itu adalah dengan nasi dan mie goring saja dahulu, karena memang untuk menggganjal saja untuk energi saat menuju puncak.




Foto. Pondok Saladah

Saat Kabut sudah turun kita semua akhirnya siap untuk meuju puncak, dengan hanya membawa beberapa perlengkapan yang dibutuhkan seperti tas kecil yang berisi barang berharga, cemilan dan minuman sajah. Setelah siap semua akhirnya kita berangkat. Dengan segala keyakinan untuk mencapai puncak walau gerimis pun kita tetap melaju menuju puncak, karena tanda puncak Gunung Papandayan itu memang tidak begitu jelas, dan ternyata kita sudah melewati puncak setelah beberapa lama perjalanan dan kita sampai di Tegal Alun. Tegal Alun yaitu tempat luas padang edelweiss yang begitu indah, setiap jengkal mungkin bunga Edelweis itu berada hehe. Hampir mirip seperti Lembah Suryakencana atau mandalawangi. Namun perbedaanya di Tegal alun terdapat seperti danau kecil dan itu perbedaanya. Akhirnya disini kita bersantai dan berfoto foto. Karena pada waktu itu waktu sudah memang sudah sangat sore akhirnya kita bertujuan untuk kembali ke pondok saladah. Setelah kita berjalan baru beberapa lama dengan tidak sengaja akhirnya kita menemukan puncak dengan tanda di bawah yang disusun degan ranting kayu bertuliskan “PUNCAK”. Pantesan saja tidak terlihat toh tandanya hanya seperti itu, kita hanya sebentar disana untuk berfoto bersama sama dan balik lagi menuju Pondok Saladah.

  
Foto. Tegal Alun                                                      



Foto. Puncak G. Papandayan
         
       Sungguh indah setiap langkah di Gunung Papadayan, sungguh tidak akan pernah menyesal apabila anda akan kesini. Dengan ini juga kita dapat lebih bersyukur pada sang Pencipta betapa indahnya setiap keindahan Tuhan yang telah diberikan/diciptakan untuk manusia. Maka sayangilah alam sekitar kita dengan menjaga dan merawatnya dengan hal terkecil yaitu buanglah sampai walau sekecil apapun ditempatnya. Berikut yang saya bisa ceritakan tentang keindahan Gunung Papandayan. Apabila ada yang salah dalam kata kata saya mohon dimaafkan, Salam Lestari buat semua yang mencintai alam :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar