Gunung
Papandayan adalah gunung api yang terletak di Kabupaten
Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan.
Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar
70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Di Gunung
Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas,
Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan
uap dari sisi dalamnya. Keindahan gunung papadayan sudah tidak diragukan sekali, karena
memang begitu indah pesona alam yang disajikan ditempat ini. Setiap langkah
yang kita tempuh, setiap tikungan yang saya lewati apa yang saya lihat itu
begitu indah. Mungkin untuk para pencinta alam Gunung Papandayan merupakan
gunung favorit di Jawa Barat setelah Gunung Gede Pangrango, dan apalagi medannya
tidak terlalu sulit untuk para pendaki baru. Gunung Papandayan dapat dijadikan
sebagai tempat untuk melatih fisik yang bagus.
Tepat
tanggal 14 februari 2013 saya dan teman teman kampus saya di Universitas
Gunadarma angkatan 2010 berngkat ke Garut utuk mendaki gunung papandayan ini,
karena berhubung kita yang suka mendaki gunung pada bulan januari, febuari,
maret. Hamper beberapa gunung ditututp dikarenakan adanya pembersihan jalur dan
kebetulan juga ini musim hujan. Namun Gunung Papandayan masih tetap buka jadi
ini pilihan yang tetap untuk tetap mendaki di bulan bulan tersebut. Dalam pendakian
kali ini kita berjumlah 32 orang yang terdiri dari 31 pria dan 1 wanita, jadi
untuk mempermudah diperjalanan kita lebih mementingkan kebersamaan. Jadi ditetapkanlah
setelah sampai Garut kita untuk mencarter kendaraan, karena kalau tidak dengan
jumlah kita yang sebanyak ini akan sulit untuk mengaturnya, berikut rincian
perjalanan dengan harganya.
Rincian perjalanan :
- Terminal kampung rambutan – Garut (Terminal Guntur)
= Rp 31.000,00 , 5 jam
- Terminal Guntur – Pertigaan Cisarupan (menggunakan
truk) = Rp 10.000,00 , 1 jam
- Pertigaan Cisarupan – Camp david (menggunakan
mobil bak) = Rp 10.000,00 , 30 menit
- Simaksi = Rp 2.000,00 permalam
Start
Point, Camp David
Start point, yaitu tempat awal kita
mulai menuju ke tempat tujuan dengan cara melangkah di camp david. Disini banyak
sekali warung dan ada WC juga, jadi kita bias beristirahat dengan tenang dan
nyaman. Dari tempat ini pun pemandangan sudah terlihat indah, apalagi nanti pas
kita sudah ditempat wisatanya. Perjalananpun akhirnya di mulai. Dari sini kita
bertujuan ke Pondok Saladah, disanalah nanti kita akan membuat tenda. Pondok
Saladah merupakan tempat kemah yang bagus, dengan pemandangan yang sungguh
spektakular dan juga ditempat ini terdapat bunga bunga abadi atau yang bahasa
lainya di sebut bunga Edelweis, jadi kapan lagi kan bisa tidur diantara bunga
bunga abadi ini. Perjalan hanya sekitar 2 jam, dengan jalan standar. Namun apabila
anda kesini saya yakin anda tidak akan sampai dengan 2 jam, karena setiap
perjalanan menuju pondok saladah sungguh menyenangkan. Anda akan dimanjakan
dengan pemandangan kawah yang indah. Apabila anda penggemar photography maka
anda sangat saya sarankan untuk berfoto foto. Banyak sekali spot spot indah
yang terdapat di perjalanan di kawah, justru anda akan sangat menyesal apabila
tidak mengabadikanya. Saya sarankan apabila anda sedang berjalan didekat kawah
untuk mengenakan masker, slayer atau buff untuk melindungi pernafasan anda. Bau
belerang yang sangat menyengat akan hadir di beberapa titik soalnya. Sampai di
suatu titik dimana ada percabangan jalan. Jadi untuk menuju Pondok saladah
yaitu ada 2 jalur. Ada yang bisa langsung menuju pondok saladah dengan medanya
jalan setapak dan jalanya sangat jelas, atau melalui jalur yang melewati hutan
mati.
Foto. Jalur Kawah
Disini saya
anjurkan untuk melewati jalur hutan mati. Karena jarang sekali pemandangan
seperti ini di gunung gunung lainya. Mungkin daya tarik terbesar di Gunung
Papandayan ini adalah keindahan Hutan Matinya. Walau memang jalurnya menanjak,
namun setelah anda melewati tanjakan itu rasa capek haus sekalipun hilang
sekejap, karena memang terbayar capeknya. Dimana di Hutan Mati ini tempat yang
dimana pernah terjadi letusan lahar yang mengakibatkan pohon pohon yang ada
disana terbakar. Jadi yang dapat kita lihat hanyalah seperti Pohon kering warna
hitam yang terbakar. Atau bisa dikatakan seperti kayu bakar namun masih kuat
tegak berdiri. Tempat ini sering juga dijadikan the best spot untuk berfoto
foto ria, bahkan ada pula yang melakukan foto pre wed disini.
Foto.
Hutan Mati
Setelah
puas di hutan mati akhirnya kita menuju pondok saladah, tidak jauh dari tempat
ini, dan bagusnya jalur menuju ke pondok saladah dari hutan mati itu landai landai
sajah, hanya waktu kurang lebih 15mnt akhirnya kita sampai dan membuat tenda
disana, sepeerti halaman yang sangat luas tempat ini sungguh mengagumkan
sekali, dengan pemandangan puncak Gunung Papandayan dan Hutan mati dan nilai
lebihnya juga disini kita sudah dapat melihat bunga Edelweis yang begitu indah.
Kita akhirnya beristirahat dahulu dengan memasak untuk kita makan siang. Menu
siang itu adalah dengan nasi dan mie goring saja dahulu, karena memang untuk
menggganjal saja untuk energi saat menuju puncak.
Foto.
Pondok Saladah
Saat Kabut
sudah turun kita semua akhirnya siap untuk meuju puncak, dengan hanya membawa
beberapa perlengkapan yang dibutuhkan seperti tas kecil yang berisi barang
berharga, cemilan dan minuman sajah. Setelah siap semua akhirnya kita
berangkat. Dengan segala keyakinan untuk mencapai puncak walau gerimis pun kita
tetap melaju menuju puncak, karena tanda puncak Gunung Papandayan itu memang
tidak begitu jelas, dan ternyata kita sudah melewati puncak setelah beberapa
lama perjalanan dan kita sampai di Tegal Alun. Tegal Alun yaitu tempat luas
padang edelweiss yang begitu indah, setiap jengkal mungkin bunga Edelweis itu
berada hehe. Hampir mirip seperti Lembah Suryakencana atau mandalawangi. Namun perbedaanya
di Tegal alun terdapat seperti danau kecil dan itu perbedaanya. Akhirnya disini
kita bersantai dan berfoto foto. Karena pada waktu itu waktu sudah memang sudah
sangat sore akhirnya kita bertujuan untuk kembali ke pondok saladah. Setelah kita
berjalan baru beberapa lama dengan tidak sengaja akhirnya kita menemukan puncak
dengan tanda di bawah yang disusun degan ranting kayu bertuliskan “PUNCAK”.
Pantesan saja tidak terlihat toh tandanya hanya seperti itu, kita hanya
sebentar disana untuk berfoto bersama sama dan balik lagi menuju Pondok
Saladah.
Foto. Tegal Alun
Foto. Puncak G. Papandayan
Sungguh
indah setiap langkah di Gunung Papadayan, sungguh tidak akan pernah menyesal
apabila anda akan kesini. Dengan ini juga kita dapat lebih bersyukur pada sang
Pencipta betapa indahnya setiap keindahan Tuhan yang telah diberikan/diciptakan
untuk manusia. Maka sayangilah alam sekitar kita dengan menjaga dan merawatnya
dengan hal terkecil yaitu buanglah sampai walau sekecil apapun ditempatnya. Berikut
yang saya bisa ceritakan tentang keindahan Gunung Papandayan. Apabila ada yang
salah dalam kata kata saya mohon dimaafkan, Salam Lestari buat semua yang
mencintai alam :D