UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
& TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS PENGANTAR TELEMATIKA
Pengembangan Multimedia
Pembelajara Interaktif Sistem Bahan Bakar Injeksi,
Sistem Pendingin
Transmisi Otomatis pada Sepeda Motor Matic Injeksi
Nama & NPM :
Maulana Syarif Hidayatulloh | 14110275
Slamet Raharjo |
16110630
Vicky Ariesca
Merliana | 19110701
Fakultas : Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan : Sistem
Informasi
Kelas : 4KA11
|
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
ABSTRAKSI
Maulana Syarif
Hidayatulloh | 14110275
Slamet Raharjo | 16110630
Vicky Ariesca Merliana
| 19110701
JURNAL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
INTERAKTIF SISTEM BAHAN
BAKAR INJEKSI, SISTEM PENDINGIN AIR DAN TRANSMISI OTOMATIS PADA
SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI”
Tugas Pengantar
Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi
Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata kunci: media pembelajaran, sistem bahan
bakar injeksi, sistem pendingin air, transmisi otomatis
(iii + 15 halaman)
Penelitian kolaboratif ini
merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran,
yang bertujuan untuk mengetahui proses
pembuatan, tingkat validitas, dan kelayakan media
pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem
pendingin air dan transmisi otomatis pada
sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe
flash. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Research and Development
(R & D). prosedur yang dilakukan terdiri dari: a) Analisis kebutuhan, b)
Pengembangan produk media pembelajaran, c) Uji
validasi oleh ahli materi dan ahli media, d)
Revisi, e) Uji coba oleh mahasiswa selaku
pengguna, e) Revisi, f) Hasil akhir pembuatan media
pembelajaran. Hasil yang didapatkan yaitu: 1) Proses pengembangan media
pembelajaran Proses pembuatan media pembelajaran
sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan
transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan
menggunakan software Adobe dilakukan melalui
tahapan identifikasi kompetensi sesuai dengan media
yang akan dikembangkan, pembuatan rancangan
materi, pengumpulan bahan-bahan, pembuatan media
dengan adobe flash, validasi dari ahli materi,
ahli media, dan mahasiswa selaku pengguna, 2) Media pembelajaran yang dibuat
memiliki tingkat kesesuaian dengan silabus sebesar 2.67 (sesuai) dan aspek
belajar mandiri 4.0 (sangat bisa dipergunakan untuk belajar secara mandiri
oleh mahasiswa), dan 3) Media pembelajaran
yang dikembangkan memiliki penilaian kelayakan dengan
skor 2.71 (layak) oleh ahli media dan
2.65 (layak) oleh mahasiswa selaku pengguna media pembelajaran.
ii
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman
Judul..................................................................................................................................i
Abstraksi...........................................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB 2 KAJIAN
TEORI..................................................................................................................6
BAB 3 METODOLOGI
PENELITIAN..........................................................................................7
BAB 4 HASIL
PENELITIAN.......................................................................................................10
BAB 5 KESIMPULAN DAN
SARAN.........................................................................................13
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu
tujuan nasional bangsa Indonesia adalah di dalam
pembukaan undang undang dasar negara
Republik Bangsa Indonesia adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan
nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan melibatkan
kegiatan belajar dan proses pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar
merupakan
hal yang harus sangat
diperhatikan dalam penyelenggaraan
pendidikan disuatu instansi pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar ( SD ) sampai diperan tinggi ( PT ). Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta mulai Tahun
Akademik 2009/2010 mulai menerapkan kurikulum baru
(Kurikulum 2009) yang diberlakukan bagi seluruh mahasiswa baru jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif baik dari program studi D3 Teknik Otomotif maupun S1
Pendidikan Teknik Otomotif. Pada Kurikulum yang berlaku
di Fakultas Teknik Universitas NegeriYogyakarta
(FT UNY) terdapat matakuliah Teknologi Sepeda Motor dengan
Kode OTO 225 yang wajib ditempuh oleh
semua mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik
Otomotif pada semester genap tahun pertama.
Materi pembelajaran yang terdapat matakuliah
tersebut sebagian besar merupakan materi-materi
lanjutan atau pendalaman dari materi-materi
yang pernah dipelajari di
Aemester sebelumnya (semester ganijl)
yaitu dengan pertimbangan pemilihannya pada
materi-materi pembelajaran yang sangat dibutuhkan dan
terpakai dalam matakuliah-matakuliah lainnya pada semester-semester
selanjutnya, baik matakuliah keahlian dasar
umum, matakuliah keahlian umum maupun
matakuliah keahlian khusus di jurusan Pendidikan
Teknik Otomotif. Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor pada materi sistem
bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan
transmisi otomatis pada sepeda motor
1
dengan Programmable Fuel
Injection (PGM-FI) merupakan salah satu
matakuliah dari Bidang Teknik Otomotif yang ditempuh pada semester genap di
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Materi ini mengandung karakteristik
pesan yang cukup abstrak sehingga
memerlukan media pembelajaran yang menarik bagi mahasiswa.
Sementara ini, proses belajar mengajar matakuliah
teknologi sepeda motor injeksi sub bidang sistem bahan bakar injeksi, sistem
pendinginan air dan transmisi otomatis dilakukan dengan keterbatasan sumber
belajar, yang semestinya bisa digunakan
untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari materi
sistem bahan bakar injeksi, sistem
pendinginan air dan transmisi otomatis. Dengan kata lain, media
pembelajaran yang memuat bahan pembelajaran ini masih langka karena
hanya menggunakan buku teks (media cetak). Oleh karena itu pola pembelajarannya
masih konservatif, yakni dosen dan mahasiswa berpegang pada buku teks
untuk membahas materi kuliah. Dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua
unsur yang amat penting adalah metode dan media pendidikan, kedua aspek ini
saling berkaitan. Media pendidikan merupakan suatu sarana
komunikasi pembawa pesan dari sumber pesan kepada penerima
pesan untuk menunjang proses pembelajaran. Media
pendidikan membuat proses belajar mengajar akan lebih menarik mahasiswa,
materi pembelajaran akan lebih jelas
maknanya, sehingga lebih dapat dipahami oleh
mahasiswa dan memungkinkan mahasiswa menguasai
tujuan mengajar dengan lebih baik. Ciri media yang baik
adalah menarik dan mudah dipahami. Menarik
diartikan bahwa media tersebut dapat mengoptimalkan
perhatian mahasiswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Mudah dipahami yaitu media
tersebut menerangkan dengan cermat, jelas
dan runtut sehingga mahasiswa tidak mengalami kebingungan dalam
menyerap informasi yang disampaikan. Media pendidikan juga
akan membuat metode mendidik akan lebih bervariasi,
tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata
kata oleh pendidik, sehingga mahasiswa tidak akan
bosan dan pendidik tidak kehabisan tenaga. Mahasiswa
akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
2
sebab tidak hanya
mendengarkan uraian pendidik, tetapi juga
aktifitas lain, seperti mengamati melakukan dan mendemontrasikan. Pembelajaran
dengan menggunakan metode konvensional tersebut
memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1) pembelajaran tidak diawali dengan upaya
memberikan daya tarik belajar sehingga semangat
mahasiswa rendah; 2) pembelajaran tidak diawali dengan penginformasian tujuan
khusus, sehingga mahasiswa tidak mengetahui
tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti
pembelajaran, 3) pembelajaran tidak dilengkapi
dengan test sehingga menyebabkan mahasiswa mengalami
kesulitan belajar dalam mempelajari materi
berikutnya, 4) pembelajaran tidak dilengkapi
dengan umpan balik terhadap jawaban soal-soal
sehingga mempersulit mahasiswa karena tidak mengetahui mana jawabannya
yang benar atau salah. Salah satu jenis media pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
adalah media berbasis komputer, media berbasis
komputer mampu menampilkan gambar gerak
atau animasi animasi (macromedia flash, video
pembelajaran ). Penggunaan media berbasis komputer
sebagai media pembelajaran akan lebih membuat
suasana pembelajaran lebih menarik dibanding
hanya dengan metode ceramah yang hanya
monoton. Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa
belum banyak memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer khususnya
media yang mampu menampilkan gambar gerak atau
animasi animasi dengan maksimal untuk membantu proses kegiatan
belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran perlu
ditumbuhkan rasa senang dan gembira pada diri siswa. Apabila
mahasiswa telah merasa senang dan gembira dalam belajar maka dengan sendirinya
akan tumbuh minat belajar mahasiswa terhadap mata pelajaran
tersebut. Akibatnya adanya minat inilah yang akan
menimbulkan sikap positif dan berpengaruh terhadap
daya serap mahasiswa pada pelajarn tersebut sehingga diharapkan
mahasiswa dapat mudah mengerti dan paham akan materi pelajaran yang
disampaikan. Untuk mengatasi hal permasalahan
pada pembelajaran modul konvensional, maka
diperlukan suatu rekayasa teknologi dengan
merancang
3
suatu media pembelajaran yang memiliki
fungsi dan manfaat yang lebih dari pada modul
konvensional. Pilihan media yang tepat dan
dapat memenuhi kebutuhan adalah media pembelajaran
berbasis komputer. Dengan demikian untuk
menyikapi masalah tersebut diatas yaitu
dengan adanya suatu media pembelajaran
yang mudah dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa
yaitu media pembelajaran interaktif sistem bahan bakar injeksi, sistem
pendinginan air dan transmisi otomatis
pada sepeda motor matic injeksi
menggunakan software Macromedia Flash.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah diatas maka dapat di identifikasi beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media
pembelajaran yang kurang tepat karena hanya
mengandalkan media sederhana seperti papan
tulis, buku paket atau dari foto copy yang diberikan oleh
dosen.
2.Proses kegiatan belajar
mengajar masih sederhana dengan didominasi kegiatan
seperti mencatat di papan tulis dan ceramah.
3.Banyak hal yang
mengakibatkan minat belajar mahasiswa kurang yakni
bisa berasal dari diri mahasiswa sendiri
ataupun dari luar pribadi mahasiswa itu sendiri.
4.Salah satu jenis media pembelajaran
yang sedang berkembangan saat ini adalah berbasis komputer, media berbasis
komputer mampu menampilkan gambar gerak atau animasi
animasi (macromedia flash, video pembelajaran ).
1.3. Identifikasi Masalah
Penelitian mengenai minat belajar mencakup
berbagai aspek yang luas dan mendalam karena
dipengaruhi oleh banyak hal seperti yang
telah diuraikan pada latar belakang .
Sebagai upaya memperoleh gambaran yang jelas
dan menghindari penafsiran yang menyimpang
tentang masalah dalam penelitian, maka diadakan
pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka
diadakan pembatasan masalah
4
Dilihat dari identifikasi masalah,
terdapat banyak faktor yang akan berpengaruh
terhadap minat belajar. Didasarkan atas
berbagai pertimbangan dan peneliti yang berupa keterbatasan kemampuan baik secara materi
maupun pengetahuan yang dimiliki, maka dalam
penelitian ini akan dibatasi pada Pengembangan
Media Pembelajaran sistem bahan bakar
injeksi, sistempendinginan
air dan transmisi otomatis pada
sepeda motor matic injeksi menggunakan software Macromedia
Flash.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penelitian pengembangan media pembelajaran sistem
bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi
otomatis pada sepeda motor matic injeksi yang ada di bengkel sepeda motor
Jurdiknik Otomotif FT UNY adalah :
1.Untuk
mengetahui proses pembuatan media pembelajaran
sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis
pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe.
2.Untuk
mengetahui tingkat validitas media pembelajaran
sistem bahan bakar injeksi, sistem
pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi
dengan menggunakan software
Adobe flah.
3.Untuk
mengetahui kelayakan media pembelajaran sistem
bahan bakar injeksi, sistem
pendinginan air dan transmisi otomatis pada sepeda motor matic injeksi dengan menggunakan software Adobe flash
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A.Deskripsi Teori
1.Pembelajaran
Pembelajaran dalam kamus
besar Bahasa Indonesia (1995: 105) adalah proses atau cara
menjadikan orang hidup belajar. Di samping
itu pembelajaran
merupakan identitas aktifitas belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan, dan diakhiri dengan evaluasi
untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sedangkan pengertian
pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:284),
adalah kegiatan dosen secara terprogram dalam desain
instruksional, yang meliputi materi, alat, metode, dan sebagainya
untuk membuat mahasiswa aktif dalam mencapai
tujuan peningkatan
belajar. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek yaitu belajar
tertuju kepda apa yang harus dilakukan oleh
mahasiswa, mengajar berorientasi pada apa yang
harus dilakukan oleh dosen sebagai pemberi pelajaran. Kedua
aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pad saat trjadi interaksi
antara dosen dengan mahasiswa, serta antar mahasiswa
dengan mahasiswa disaat pembelajaran sedang
berlangsung. Dengan kata lain pemebelajaran pada
hakikatnya merupakan proses komunikasi anatar
mahasiswa dengan pendididk serta antara mahasiswa
dalam rangka perubahan sikap (Suherman 1992). Pembelajaran yang efektif
adalah pembelajaran yang memudahkan mahasiswa untuk mempelajari sesuatu
yang bermanfaat seperti fakta, kertampilan, nilai,
konsep, dan bagaimana hidup serais
dengan sesama,atau suatau hasil
belajar yang diinginkan. Proses
pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu dari dosen kepada mahasiswa, melainkan suatu
proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antar dosen denagn mahasiswa
serta antara mahasiswa dengan mahasiswa. Pembelajaran hendaknya tidak
menganut
paradigma transfer of knowledge, yang mengandung makna bahwa mahasiswa merupakan objek dari belajar. Tapi upaya
untuk membelajarkan mahasiswa. Ditandai dengan
memilih kegiatan, menetapkan, mengembangkan
metode untuk mencapai hasil pembelajarn yang
diinginkan. Pemilihan , penetapan, dan pengembangan
metode ini didasrkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Dalam hal
ini istilah pembelajaran memiliki hakekat
perencanaan atau perancanagan sebagi upaya membelajarkan mahasiswa.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Model Pengembangan
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan
pengembangan atau dikenal Research and Development
(R & D). Metode penelitian Research
and Development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mengashilkan produk tertentu
dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono
2008).
Model Pengembangan merupakan dasar untuk
mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural,
model konseptual dan model teoritik.
Model prosedural adalah model yang bersifat
deskriptif, menunjukkkan langkah-langkah yang harus
diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual
adalah model yang bersifat analitis, yang menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis
komponen secara rinci dan menunjukkan hubungan
antar komponen yang dikembangkan. Model teoritik adalah model
yang menggambarkan kerangka berfikir yang
didasarkan pada teori-teori yang relevan dan didukung oleh data empirik.
Dalam penelitian pengembangan
ini digunakan model prosedural karena dianggap cocok dengan tujuan pengembangan yang ingin
dicapai yaitu untuk menghasilkan suatu produk dan
menguji kelayakan produk yang dihasilkan dimana untuk
mencapai tujuan tersebut harus melalui langkah-langkah tertentu yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk tersebut. Pada
penelitian pengembangan ini
akan berfokus produk, media pembelajaran sistem
bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air
dan transmisi otomatis dengan Macromedia Flash. Sebagai landasan
pengembangan media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem
pendinginan air dan transmisi otomatis
dengan Macromedia Flash menggunakan model pengembangan Borg
dan Gall (1983) yang
menyarankan penggunaan prosedur penelitian pengembangan
terdiri atas sepuluh langkah yaitu, (a)
penelitian dan pengumpulan informasi, (b) perencanaan, (c) pengembangan
produk awal (d) Uji coba
lapangan tahap awal (kelompok kecil) ,
(e) revisi, (f) uji coba
lapangan kelompok besar , (g)
revisi, (h) uji coba lapangan kelompok besar, (i) revisi produk akhir, dan (j) desimenasi atau
implementasi.
7
B.Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian
pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh dalam membuat produk. Dalam
pengembangan media pembelajaran ini produk yang akan
dihasilkan media pembelajaran sistem bahan bakar
injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi otomatis berbasis komputer pada
mata kuliah praktik teknologi sepeda motor
di Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam
penelitian pengembangan
ini adalah modifikasi dari prosedur
pengembangan yang oleh Borg dan Gall. Pada
pengembangan media pembelajaran ini prosedur yang
dilakukan terdiri dari: a) Analisis
kebutuhan, b) Pengembangan produk media
pembelajaran, c) Uji validasi oleh ahli
materi dan
ahli media, d) Revisi,
e) Uji coba oleh
mahasiswa selaku pengguna, e) Revisi, f) Hasil akhir
pembuatan media pembelajaran.
C.Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek yang dipilih untuk
melakukan uji validasi produk
adalah ahli
materi dipilih 1
orang dari dosen Program Studi Pendidikan Teknik
Otomotif UNY dan ahli media dipilih 1 orang dari dosen
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif UNY. Subyek penelitian untuk uji
coba kelompok kecil adalah 30 mahasiswa kelas
mata kuliah teknologi sepeda motor Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini
teknik pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket untuk mengumpulkan data baik dari
ahli materi, ahli media, dan mahasiswa.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan
dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2010 : 29).
Untuk menentukan kategori
kelayakan dari video pembelajaran ini,
dipakai skala pengukuran skala likert.
Dengan skala pengukuran skala likert, data
yang diperoleh berupa angka yang kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif
(Sugiyono, 2008 : 141).
8
Untuk menentukan kategori
kelayakan dari media pembelajaran ini,
dipakai skala pengukuran skala likert.
Dengan skala pengukuran skala likert, data
yang diperoleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif
(Sugiyono, 2009: 141).
Data mengenai pendapat atau tanggapan ahli materi, ahli media, dan
mahasiswa yang dikumpulkan melalui kuesioner/angket dianalisis dengan statistik
deskriptif. Hasil angket dianalisis dengan kriteria sebagai berikut:
Angka 4 = sangat setuju/sangat layak
Angka 3 = setuju/layak
Angka 2 = tidak setuju/tidak layak
Angka 1 = sangat tidak setuju/sangat tidak layak
Untuk skor yang diperoleh dikonversikan menjadi
nilai pada skala 4 (Suharso, 2006: 52-53)
Tabel 1. Konversi Skor
ke nilai pada skala 4
Interval Skor
|
Kategori
|
1 – 1,75
|
Sangat tidak layak
|
1,76 – 2,51
|
Tidak Layak
|
2,52 – 3,27
|
Layak
|
3,28 – 4,03
|
Sangat layak
|
Sedangkan untuk mendapatkan
skor rata-rata penilaian terhadap media
pembelajaran berbasis komputer hasil pengembangan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Mn =S_x
n
Keterangan :
Mn :
rerata
∑ : Jumlah skor
N : jumlah responden
Dengan demikian, skor
tiap butir tanggapan yang diperoleh dapat dikonversikan menjadi nilai
untuk mengetahui kategori setiap butir
tanggapan/rata-rata secara keseluruhan terhadap
media pembelajaran berbasis komputer hasil pengembangan.
9
Dengan berpedoman pada
Tabel 7, akan lebih mudah untuk memberikan suatu kriteria
nilai bahwa media pembelajaran berbasis komputer
hasil pengembangan sudah layak atau belum
digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik dari aspek pembelajaran, aspek
materi maupun aspek media.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. DESKRIPSI
1. Proses pengembangan
media pembelajaran interaktif sistem bahan bakar
injeksi, sistem pendinginan
air, dan transmisi otomatis pada sepeda
motor
matic injeksi
Proses pengembangan media
pembelajaran interaktif sistem bahan
bakar injeksi, sistem pendingin air, dan
transmisi otomatis pada sepeda motor
matic injeksi dilakukan secara kolaboratif
antara 3 dosen peneliti dan 3 orang
mahasiswa S1 Pendidikan
Teknik otomotif. Mahasiswa yang dipilih adalah
mahasiswa angkatan 2010 yang sudah
mengambil mata kuliah skripsi dan termasuk mahasiswa yang
menerima beasiswa bidik misi. Setiap
mahasiswa diminta
untuk mengembangkan 1 media pembelajaran
sesuai dengan judul penelitian kolaborasi. Sampai
dengan laporan ini ditulis, mahasiswa yang menjadi
anggota tim penelitian kolaborasi sudah
mendapatkan persetujuan
judul skripsi, menyusun
proposal skripsi, dan melakukan pembuatan media
pembelajaran interaktif.
Pengembangan media interaktif
menggunakan software adobe flash
CS 3 dan CS 4.
Pengembangan media dilakukan mulai dari
identifikasi
kompetensi sesuai dengan media
yang akan dikembangkan, pembuatan
rancangan materi, pengumpulan
bahan-bahan, pembuatan media dengan
adobe flash, validasi dari
ahli materi, ahli media, dan mahasiswa selaku
pengguna.
10
Dosen pembimbing selalu
aktif dalam melakukan monitoring,
supervisi, dan evaluasi
terhadap media yang dikembangkan oleh mahasiswa.
Proses pembuatan media interaktif sistem
bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air,
dan transmisi otomatis pada sepeda motor
matic injeksi membutuhkan waktu 1 bulan.
a. Faktor-faktor
pendukung yang memberikan kemudahan dalam proses
pembuatan media pembelajaran interaktif ini
yaitu:
1) Dosen pembimbing aktif dalam memberikan
bimbingan
2) Adanya tutor sebaya yang
membantu dalam mempelajari penggunaan
software adobe flash
3) Kemudahan dalam mengakses materi yang
dibutuhkan
4) Kemudahan dalam mendapatkan software
adobe flash
b. Faktor-faktor
penghambat yang memberikan kemudahan dalam proses
pembuatan media pembelajaran interaktif ini
yaitu:
1) Kesulitan dalam mendapatkan materi yang
relatif baru.
2) Terdapat materi berupa video dan
animasi yang harus membuat sendiri
sejak awal.
2. Hasil pengembangan
media pembelajaran interaktif sistem bahan bakar
injeksi, sistem pendinginan
air, dan transmisi otomatis pada sepeda
motor matic injeksi.
Hasil pengembangan media
pembelajaran berupa materi pembelajaran
interaktif sistem bahan
bakar injeksi, sistem pendinginan air, dan
transmisi otomatis pada sepeda motor matic
injeksi dalam bentuk CD pembelajaran. Media yang
dikembangkan dapat dipergunakan disemua komputer atau laptop tanpa
harus menginstall sofware adobe flash terlebih
dahulu. Setiap media pembelajaran yang
dikembangkan memuat daftar kompetensi, materi pembelajaran,
dan evaluasi yang sesuai dengan materi.
11
3. Penilaian Ahli materi, Ahli
media, dan Mahasiswa.
a. Penilaian Ahli Materi
Skor penilaian dari ahli
materi tentang media pembelajaran yang dibuat
adalah sebagai berikut. Skor
untuk penilaian aspek relevansi materi
dengan silabus 2.67 menunjukkan bahwa materi
yang dibuat sesuai dengan
silabus tentang materi yang dikembangkan. Skor
aspek belajar mandiri 4.0
menunjukkan bahwa media
yang dikembangkan dapat dipergunakan
secara mandiri oleh mahasiswa
sebagai bahan penunjang untuk belajar.
Bahan penunjang untuk
belajar berarti mahasiswa dapat belajar tentang
materi yang ada dalam
media pembelajaran sekaligus menguji
kemampuannya dengan mengerjakan soal-soal dalam
evaluasi.
b. Penilaian Ahli Media
Skor penilaian dari ahli
media tentang media pembelajaran yang dibuat
adalah sebai berikut.
Rata-rata skor skor untuk aspek intepretasi
visual
adalah 2.75 (layak),
desain visual 2.6 (layak), aspek grafis
2.63 (layak),
aspek prosedur 2.85 (layak). Rata-rata
total skor penilaian dari ahli media
yaitu 2.71 (layak). Hal ini menunjukkan bahwa
media pembelajaran yang
dibuat layak dipergunakan
untuk membantu penyampaian materi dalam
proses pembelajaran
c. Penilaian Mahasiswa
Skor penilaian dari
mahasiswa selaku object penggunaan media
pembelajaran adalah sebai
berikut. Rata-rata skor skor untuk aspek
intepretasi visual adalah
3.02 (layak), desain visual 2.55 (layak),
aspek
grafis 2.61 (layak),
aspek prosedur 2.61 (layak).
Rata-rata total skor
penilaian dari mahasiswa yaitu 2.65
(layak). Hal ini menunjukkan bahwa
media pembelajaran yang dibuat
layak dipergunakan untuk membantu
penyampaian materi dalam proses pembelajaran.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah dilakukan pengembangan media
pembelajaran sistem bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air dan transmisi
otomatis sepeda motor matic injeksipada mata kuliah praktik
teknologi sepeda motor di Jurusan
Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY ini maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Proses pembuatan
media pembelajaran sistem bahan bakar injeksi,
sistem pendinginan
air dan transmisi otomatis pada
sepeda motor matic injeksi
dengan menggunakan software Adobe dilakukan melalui tahapan
identifikasi
kompetensi sesuai dengan media
yang akan dikembangkan, pembuatan
rancangan materi, pengumpulan
bahan-bahan, pembuatan media dengan
adobe flash, validasi dari ahli
materi, ahli media, dan mahasiswa selaku
pengguna.
2. Media pembelajaran sistem
bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air
dan
transmisi otomatis
pada sepeda motor matic injeksi
dengan menggunakan
software Adobe flash memiliki tingkat kesesuaian dengan silabus
sebesar 2.67
(sesuai) dan aspek belajar mandiri 4.0 (sangat
bisa dipergunakan untuk belajar
secara mandiri oleh mahasiswa).
3. Media pembelajaran sistem
bahan bakar injeksi, sistem pendinginan air
dan
transmisi otomatis
pada sepeda motor matic injeksi
dengan menggunakan
software Adobe flash memiliki penilaian yang dengan skor
2.71 (layak) oleh
ahli media dan 2.65
(layak) oleh mahasiswa selaku pengguna media
pembelajaran.
13
B. Saran
1. Media yang dikembangkan dapat dioptimalkan untuk
proses pembelajaran mata kuliah Teknik Sepeda Motor di Jurusan
PT. Otomotif FT UNY.
2. Bimbingan yang dilakukan
terhadap mahasiswa dapat terus dilakukan secara intensif
walaupun waktu untuk penelitian kolaborasi telah berakhir supaya tujuan penelitian kolaborasi
untuk membantu mempercepat penyelesaian tugas akhir
skripsi mahasiswa dapat tercapai.
14
DAFTAR PUSTAKA
Amien Nugroho. (2005). Ensiklopedi Otomotif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Azhar, Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafido Persada.
Anita Lie (2005).
Mempraktikan Cooperative
Learning di
Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Ariesto Hadi Sutopo (2003).
Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta:Graha
Ilmu
Anonim. (1989). Workshop Manual Daihatsu F300 (EFI System). Daihatsu Motor
CO., LTD.
Anonim. (1988). Pedoman Reparasi Mesin 3S-FE Jakarta: Toyota FE. Astra
Motor.
Anonim. (1994). Training Manual EFI (Electronic Fuel Injection)
Step 2, Vol 5.
Jakarta: Toyota Astra Motor.
Anonim. (1995). Toyota Training Manual Step 1. Jakarta : Toyota Astra Motor.
Anonim. (2000). Pedoman Reparasi Mesin 5A-FE Soluna. Jakarta: Toyota Astra Motor.
Anonim. (2002). Sistem Injeksi Bensin Elektronis dan Manajemen
Mesin. Jakarta: PT. TTA
Indonesia.
Anonim. (2003). Pedoman Proyek Akhir. Yogyakarta: Tim penyusun pedoman Proyek Akhir
Universitas Negeri Yogyakarta.
Howstuffinmycarworks. (2007). Fuel injection system.
www.howstuffinmycarworks.com/Fuel_injection_system.
Moch. Solikin. (2005). Sistem Injeksi Bahan Bakar Motor Bensin (EFI
system).
Yogyakarta: Kampong Ilmu.
15
Otomotif-online.com. (2008). Sistem
Injeksi Elektronik.
Phillips.R. 1997. The Developer’s handbook
to Interactive Multimedia.aUSA :Stirling
Richard A. Schwier, Earl
R. Misanchuk.(1993). Interactive Multimedia
Instruction. New Jersey : Education Technology Publication,Inc.
Robert E. Slavin (2008).
Cooperative Learning Teori, Riset
dan Praktik. Bandung: Nusa Media
Sardiman A.M (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media
Sadiman,
Arif.S. (2007). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,adan Pemanfaatannya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Suwarsih Madya. (2006). Teori dan praktek Penelitian
Tindakan Kelas (Action
Research). Bandung: Alfabeta.
Suyanto, M. (2005). Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan
Bersaing. Yogyakarta: ANDI
Soenarto, S. (2005). Pembahasan hasil penelitian:
pengembangan multimedia
pembelajaran interaktif mata
kuliah tata hidang. Jurnal Inotek
volume 9, no 1, 2005.
Wina Sanjaya (2006). Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Prenada Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar